10 Juli 2017

Cara Memulai Buka Usaha Sampingan Sebelum Resign

Kerja kantoran, sambil buka usaha, rekrut karyawan, sukses, lalu berhenti kerja. Demikianlah drama jualan para EO seminar bisnis Indonesia 15 tahun terakhir. Seminar yang dibandrol jutaan rupiah ini tak ayal mampu meninabobokan peserta. Tak ada kata bangkrut, tak kenal manajemen risiko. Yang ada sukses. Kalaupun gagal, itu adalah sukses yang berganti wajah. Demikian iming-imingnya.

Seminar wirausaha, seminar buka usaha laris sebelum buka, seminar kepepet bisnis, seminar kaya tanpa gila, dll. Embel-embel yang bombastis jualan para EO seminar tersebut.

Sungguh harum bunga-bunga kesuksesan ditiupkan ke relung hati peserta. Banyak yang terbuai dan melangkah tanpa peta. Akhirnya di ujung cerita, laksana pilkada, yang sukses tinggallah tim sukses. Bila di wirausaha, yang sukses tinggallah EO dan pembicaranya, juga segelintir peserta yang tak kenal menyerah.

Satu persatu rekan-rekan yang bermodal goreng rekening kolaps. Tokonya tutup satu persatu. Dia lupa bahwa bisnis bukanlah nilai di buku tabungan, tapi cash flow yang nyata di laci toko. Bukannya bisnis yang mutar, malah kepala berputar 7 keliling. Pusiiing!

Tidak terlalu sulit untuk tahu cerita di atas. Simak beranda FB dan pandang sekitar anda, banyak pelaku usaha bernasib serupa. Akhirnya, pendulum bergerak tajam ke arah sikap anti utang. Kisah kebangkrutan mendorong gerakan ini membesar. Dulu, dapat utang itu bangga. Kini, utang bak srigala yang hendak memangsa.   

Dan, saya menulis topik ini tentu bukan untuk menertawakan kisah di atas, tapi lebih untuk berempati karena pernah mengalami hal demikian. Jadi tulisan orisinil ini dibuat langsung, mengalir, tanpa perlu googling sana-sini.

Nah, saran saya bagi pemuda, berbisnislah sedini mungkin, karena saat gagal, tidak banyak efeknya. Anak dan istri belum ada, dapur masih satu atap dengan ortu, biaya harian bisa dikorbankan, dll.

Bila masih kerja, maka tetaplah bekerja. Sungguh, memutuskan berbisnis karena di-PHK itu pilihan yang sulit. Maka, mulailah berbisnis itu dengan membuka usaha sampingan. Sekarang juga. Sampingan yang dikerjakan dengan cinta, tentu akan berbuah bahagia kelak. Caranya?

Berdasarkan hal tersebut, saya ingin berbagi cerita cara membuka usaha sebelum resign. Adapun caranya sebagai berikut:

- Mulai dengan Ilmu

- Mulai dari passion anda

- Mulai Buka Bisnis, Membesar, siap Ekspansi

- Mulai Resign atau tidak


mulai bisnis sampingan

Mulai dengan Ilmu
Tak ada yang mampu memberi terang jalan anda selain ilmu. Carilah ilmu bisnis sebanyak-banyaknya. Selain lewat seminar-seminar di atas, juga silaturahmi sebanyak-sebanyaknya dengan pelaku usaha.

Anda ingin membuka warung soto, sering-sering silaturahmi dengan pengusaha kuliner. Atau ikut komunitas bisnis. Sembari belajar ngulik bisnis kuliner, jangan tergoda dengan rumput bisnis tetangga. Belum mulai aja sudah melenceng, maka finish semakin menjauh.

Pencarian ilmu ini tidak akan pernah berhenti. Ada kalanya bisnis anda mentok, saturated atau mulai tumbuhnya banyak kompetitor. Inovasi menjadi kata kunci, berbenahlah. Cari ilmu tentang ini. Saat anda berada di zona nyaman, biasanya saat 5 tahun berbisnis, maka di titik itulah dibutuhkan inovasi. Keluar dari zona nyaman yang satu menuju zona nyaman lainnya, dengan inovasi tanpa henti.

Mulai dari passion anda
Atas nama passion, Bill Gates pernah tiga hari tiga malam tidak keluar kamar, tekun di depan komputer menyicil mimpi-mimpinya.

Atas nama passion, Ronaldo kerap pulang latihan paling akhir dan berlatih sendiri demi menyempurnakan skil sepakbolanya.

Ada seorang yang kesulitan belajar di sekolah, saat bekerja hanya menjadi pegawai rendahan di suatu kantor paten. Namun saat menemukan passion-nya, ia menjadi fisikawan terbesar di dunia. Dia, Albert Einstein.

Energi akan muncul dari dalam, ketika anda mencintai apa yang anda lakukan. (Keith Black, ahli bedah syaraf)

Dan, banyak lagi contoh lain tentang passion para orang top di dunia.

Kerjakan apa yang anda cintai, atau paling tidak, cintai apa yang anda kerjakan. Untuk hal ini, saya pernah mencoba satu persatu bisnis dari es krim, warkop, toko bayi, dll. Semuanya tutup dengan lancar. Akhirnya yang bertahan paling akhir adalah yang sesuai passion saya: IT, Penerbitan dan Properti. Semuanya bertahan karena disatukan oleh satu passion: Online. Ya, semuanya bisa dikerjakan lewat laptop dengan akses internet mumpuni.

Bagi anda yang belum sempat membacanya bisa disimak di sini:
Yuk, Mulai Berbisnis Properti dari Tanah Kavling
PASS dan Keajaiban Bisnis Online

Mulai Buka Bisnis, Besarkan, Lalu Ekspansi
Setelah ilmu ada dan bisnis yang ingin dibuka jelas. Bukalah! Sambil buka belajar lagi di dunia nyata. Keuangan, marketing, dll. Tak ada kenal kata berhenti belajar.

Setelah buka bisnis, untung. Buat sistem lalu duplikasi. Dan, andapun siap membuka cabang atau menawarkan kerjasama bisnis dengan investor. Semoga berujung franchise bak Baba Rafi, Mas Mono, KFC, dll.

Bahkan ada cerita unik, Pecel Lele Lela justru membuka cabang kedua, saat bisnis pertamanya rugi. Ya, dengan penuh percaya diri, Rangga membuka cabang kedua karena dia yakin kesalahan bukan pada bisnisnya tapi murni karena lokasi. Terbukti, setelah itu cabang ke 2, 3, 4, ... dibuka dengan mulusnya.

Mulai Resign atau tidak
Setelah bisnis membesar, persimpangan jalan membentang: resign atau tetap kerja sambil usaha. Pilihan di tangan anda.

Bimbang menyapa: resign atau hidup di dua alam, pengusaha dan karyawan.

Bila anda menilai bisnis telah on the track, anda tidak mampu membagi waktu dan ingin total membesarkan usaha: Berhentilah! Bila anda merasa, dengan tetap menjadi pegawai anda mampu mengelola bisnis, maka tetaplah menjadi pegawai yang berbisnis. Dengan konsekuensi, bisnis anda berjalan seperti biasa, tidak mengecil atau lambat membesar.

Namun kata kunci dari semua itu: Ayo mulai buka usaha!

Posting Komentar

Terima kasih atas komentar anda.