4 Maret 2008

Ayat-Ayat Digital

Behind the scene "Santri Digital"



“Santri yang selama ini identik sebagai kaum sarungan, selayaknya mengikuti perkembangan jaman. Perkembangan teknologi Internet hendaknya dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin oleh para santri.” (Ir. H. Zulfadhli)
“Istiqomah itulah kata kuncinya. Alhamdulillah, buletin Salam berhasil bertahan hingga sekarang, bahkan berkembang versi online-nya di Internet.” (Prof. H. Abdul Hamid)
“Kami sendiri sebagai penjual pisau tidak dapat memilih, menjualnya ke ibu rumah tangga atau preman. Tapi saya percaya, benteng yang paling kokoh adalah iman. Saya berharap dari pelatihan ini dapat menghasilkan suatu yang positif.” (Bheri Priyo)

Alhamdulillah, atas dukungan berbagai pihak, pelatihan Santri Digital dapat digelar dengan khidmat. Sebelumnya, gempuran sms melayang dari ujung jari ke berbagai teman. Om Roviq diundang mewakili Speedy Club.
Rizqo, Hernawan, dan Zoel berkali-kali didera konfirmasi mengenai kesediaan menjadi trainer.

Apa daya, semua tenggelam dalam kesibukan masing-masing. Rizqo ke Singkawang, Hernawan hendak ke Mempawah dan Zoel ada gawe di hotel Kini. Saya alpa menyapa lebih dini. Maaf.

Juga, hatur maaf bila rekans BBC, Speedy, PCYCO dan komunitas lainnya luput disapa.

Usai talkshow, pelatihan siap dihelat. Skenario terakhir digelar, saya menjadi pemateri tunggal. Single fighter. :) Tanpa rencana, tanpa wacana. Belasan peserta mengisi sembilan kompie yang tersedia. Setelah zuhur, pelatihan dimulai. Saya benar-benar coba memberi materi dasar, setahu dan semampu saya, yang telah tersusun rapi di otak. Dari browsing, membuat e-mail hingga ke puncak kenikmatan: nge-blog!:)

Saya mewanti-wanti peserta agar maksimal dalam membuat blognya. Hadiah cantik menanti mereka: cenderamata dari Telkom. Ditambah paket umrah dan ibadah haji siap diberikan… bagi yang mampu. :)

“Wah, lupa password-nye nih?” Deng, kata inilah yang sering dilontarkan peserta. Berkali-kali juga saya ingatkan untuk menulis password di buku kepada peserta. Meski demikian, satu peserta (:pesantren) menjadi korban. Di ujung pelatihan, ia tidak bisa menyelinap masuk ke blog. Lupa password!

Tepat sebelum maghrib, 17.30, pelatihan offline. Peserta bergegas ke masjid guna menyimak tausiah dari Ust. H. Arif Hasbillah. Saya mengisinya dengan me-review blog peserta. Yah, ada semacam kenang-kenangan bagi blog terbaik. Sebelumnya, ada rencana menobatkan peserta terbaik sebagai Duta Santri Digital. Tapi karena keterbatasan waktu (semula rencana pelatihannya dua hari), jadi penilaian hanya murni mengenai teknis blog.

Angkatan I Santri Digital ini, mudah-mudahan dapat menjadi “pemegang pisau” yang terbaik. Spirit digital tentu tidak berarti tanpa adanya nilai-nilai di dalamnya. Insya Allah, angkatan 2,3,4, dst, akan terus digelar. Semoga.

8 Please Share a Your Opinion.:

  1. hiks...maaf banget bang saya ngga bisa hadir...sabtu pagi itu ada kerjaan yang nggak bs ditunda...nggak tau kalo acaranya ampe sore gt..next time mudah2an bisa ikut terlibat...usah jera ye bang...abang baik deh ;) *merayu mode ON*

    BalasHapus
  2. Anonim8:41 AM

    Tgl 3 Maret 2008, jam nolnol, ita dapat forward sms bang yaser dari bang rovich tapi maap ita gak bisa datang karena ada acara keluarga. jadi kapan kgtn berikutnya, bang?
    insya allah ita ikut ;)

    BalasHapus
  3. Sori neh bosss, menurut jadwal acara di kini hanye sampai jam 14:00, tak taunye, jam 16:45 baru selesai, laen waktu saye nimbrung boss. Sori neh boss

    BalasHapus
  4. @Rovich: Terima kasih apresiasiny om. Yup, tugas negara harus didahulukan :) Tak usah dirayu pun, sy akan tetap hubungi hehehe.

    @EnPe: Hmmm, kegiatan berikutny? Insya Allah ramadhan kelak. Wait and see :)

    @Zoel: "Kini" boleh absen bath, "nanti" gabung ye :)

    BalasHapus
  5. Anonim11:16 AM

    Maju terus Bang Yaser,
    Semoga acara seperti ini tidak pernah kehabisan semangat.
    Minimal tidak kalah semangat dengan yang lain.

    BalasHapus
  6. Anonim11:45 AM

    Thanx Pak atas dukungannya. Kayaknya aktivitas ber-"bahan bakar" semangat lebih kencang jalannya pak :)

    BalasHapus
  7. Anonim11:19 PM

    Wah, Subhanallah...
    tp masa' harus nunggu mpe Ramadhan?? kelamaan... :(
    bg, kemaren mbak Novi Muharrami ada ngajakin ketemu2 plus bakti sosial blogger2 gitu, tp sekarang si embak lagi sibuk, jd belum keterusan idenya...
    Fi kepikir, yok kita rame-rame aja ngadainnya, mayan ngumpul2 sambil berbuat sesuatu :D

    BalasHapus
  8. Anonim10:44 PM

    Fi, banyak sih yg bise kt lakukan. Sangat banyak, mungkin. Pelatihan, bagi buku, bakti sosial, dll. Berjama'ah tentunya.
    Menarik, asal gak kelamaan, nanti hanya wacana. Yuk, take action! :)

    BalasHapus

Terima kasih atas komentar anda.