14 Mei 2008

"Bangsa Konsumen"

Setiap kenaikan, apa pun, di dunia ini kita seakan tidak pernah mendapat keuntungan (sepeserpun?).

Dolar naik, kita stress
Karet naik, kita kebagian pusing
Minyak naik, kita nimbrung demo
Tetangga naik pangkat, kita repot merampot
Presiden naik, kita sibuk nurunin :)
Semua naik, kita turun.

Padahal, kita ini negara kaya, gemah ripah loh jinawi, subur makmur, kok (masih) mau jadi bubur. Padahal!

Zaman tidak pernah sepi dari ulama, penyair, dan cendekiawan yang cerdik, tapi sesat! Pelbagai mazhab pemikiran menceraiberaikan mereka. Padahal kesatuan pendapat itu, menjadi tujuan inti. Mereka mengajar seekor singa untuk berlari seperti biawak. Mereka menghapus dongeng-dongeng lama tentang seekor singa. Mereka memang suka memperbudak orang lain dan, menipu diri sendiri. (M. Iqbal)

Settingan otak kita seakan terpola untuk menjadi pengekor, kalah, dizolimi, pecundang, dengki. Seolah hidup ini diatur oleh manusia lainnya. Seolah diri menjadi hamba sahaya bagi tuan raja. Seolah dengan perubahan “di luar”, semua menjadi kiamat. Ah, sudahlah...

Kayaknya kita perlu memulai menjadi “bangsa produsen”, dari diri sendiri lebih baik. Memproduksi dan mengeksploitasi potensi yang kita miliki. Olah ide, resapi makna, keluarkan potensi, muntahkan aksi, ikat dan sebarkan lewat nge-blog. Menjadi produktif lewat blog. Akhirnya…

Jadilah direktur, guru, gubernur, kepala desa, pns, cleaning service, sopir, pengusaha, yang juga seorang blogger. Tidak peduli apa status sosial anda, menulislah, berbagilah lewat blog. Hanya berbagi…

*Tulisan ini hanya pecahan puzzle di benak. Bila ada kesamaan kondisi dan situasi, percayalah itu bukan rekayasa. Itu fakta :)

5 Please Share a Your Opinion.:

  1. Anonim8:07 AM

    Wah..
    bener juga yah..

    BalasHapus
  2. Anonim8:44 AM

    @Riza: Apanya yang benar om? :)
    Thanx dah mampir.

    BalasHapus
  3. Anonim5:44 PM

    Ya..sebenarnya kita rugi jika terus2an jadi bangsa konsumen. negara kaya tapi byk rakyat miskin :(
    btw, ini bu guru udah ng-blog, huehehehee...

    BalasHapus
  4. Anonim5:45 PM

    Itulah bang, kite tuh banyak kena penyaket sms (senamg melihat orang susah, susah melihat orang senang), orang naek pangkat kite ribot(kate bang yaser he3), tetangga beli macam2 kite ribot gak, mang bagos ngeblog beh, nulis, saling berbagi ...yachh komunikasi tanpa batas lah hue he ... sukses bang yaser

    BalasHapus
  5. Anonim7:31 PM

    eNPe: Hm, jarang2 guru nge-blog. Ibu guru satu ini termasuk di dalamnya. :)
    Bang Andi: Thanx bang, komennya selalu mencerahkan. :)
    Sukses bang. Salam dari kampong.

    BalasHapus

Terima kasih atas komentar anda.